belajar meracik mimpi dan pelangi, mencoba berkontribusi meski sepenggal kata.

Selasa, 24 April 2018

resensi buku

Judul : Persona
Penulis : Fakhrisina Amalia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2016
Halaman : 248


Lama sampai akhirnya saya memutuskan untuk menulis 'sesuatu' tentang novel ini.

Pertama, jujur saja, saya berusaha ngilangin baper yang melanda. Kedua, novel ini sudah terbit sejak 2016 (dua tahun lalu) jadi saya yakin sudah banyak yang menulis ulasannya.

Tapi entah kenapa rasanya gelisah banget untuk diam dan melupakan novel yang satu ini.

So, baiklah ....

Novel ini bercerita tentang Azura, seorang gadis yang mengalami depresi akut, sehingga dia menarik diri dari pergaulan.

Keadaan itu berubah saat dia 'berkenalan' dengan Altair, yang pelan tapi pasti, merubah hidupnya menjadi lebih cerah.

Tapi saat dia merasa 'sangat dekat' dengan Altair, cowok itu tiba-tiba raib dari hidupnya. Dan Azura menjadi lebih dekat dengan Nara, cowok yang dia suka karena pernah nolongin.

Duh pengin banget deh cerita, tapi ...

Nggak ah!

Baca sendiri novelnya. *he he

Semoga cerita di atas bukan spoiler, karena kalau kamu menyimpulkan isi cerita dari keterangan di atas ... kamu nggak dapat apa-apa. Sumpah!
Cerita ini nggak sekedar memilih antara satu cowok dengan cowok lainnya.

Dengan mengambil pov 1, banyak sekali pesan yang pengin disampaikan novel ini sebenernya.

Orang sepuh (baca:emak-emak) bisa belajar bagaimana bersikap bijak jika ada persoalan di dalam rumah tangga. Sementara para bapak bisa belajar bagaimana cara menjaga dan mengayomi keluarga.

Ada kehangatan tentang bagaimana keluarga yang indah, meski tak pernah ada yang sempurna.

Dan sebagai remaja yang masih unyu2 kayak saya *hoek, nelen panci (emot mules) ...

ada sentuhan ajakan untuk tidak memendam sendiri apa yang kita rasakan. Penulis sepertinya ingin mengajarkan untuk membagi rasa sedih, kehilangan, dan apapun ...
apapun yang kita rasakan. Karena beban yang terus menumpuk, meski itu kecil, bisa berakibat fatal di belakang hari.

Eh ... ngelantur deh kayaknya!

Wokey ... balik ke novelnya. Si penulis asli bikin saya ketawa, nyengir, nangis, nangis sambil ketawa, nangis sambil nyengir ... dan saya butuh jeda agak lama untuk sadar, its just a novel!
Damn it!

Dan dengan berat hati, saya sebenernya pengin mengajukan satu permohonan pada penulisnya ....
"Kasih sequel novel ini, pliiiiiiiissss!"

Noted : Benar-benar dengan pliiis yang merengek dan panjang banget.

Saya menunggu lanjutannya, karena endingnya sungguh nyeseeeegh.
Dan saya belum pengin cerita 'cuma' berakhir di sana.

Kamu penasaran???

Cuuuzzz, cari ...
Pinjem, beli bekas, nodong duit emak juga boleh.
Yang dilarang adalah BELI KW !!!







Rabu, 12 April 2017

review: souvenir

Menyelenggarakan hajatan adalah salah satu yang tidak bisa dielakkan oleh siapapun. Pernikahan, ulang tahun, pertunangan, walimatul khitan, aqiqah, haji, syukuran umroh dan masih banyak lain. Salah satu diantara banyak acara itu pasti suatu saat akan kita adakan.

Banyak hal yang perlu disiapkan selain tempat, katering, undangan, dan lainnya. Salah satu yang sekarang ini banyak dicari adalah souvenir. Tren bicara tentang beragam jenis souvenir, tetapi pada akhirnya semua dikembalikan pada budget yang dialokasikan.

Nah, tinggal memilih jenis souvenir dan harga sesuai kebutuhan dan persiapan dana.

Shanala shop menyediakan macam-macam souvenir dengan harga terjangkau, dan dibalut dengan kemasan yang cantik. Bonus dan diskon juga diberikan untuk pembelian jumlah tertentu.

Pengen lihat koleksinya?
Yuuk, boleh tanya sepuasnya ke
bunda wiwit 085729786761
ig @shanala_shop
Fb Bunda wiwit

Selasa, 11 April 2017

review: popok kain

"Sayangi Keluarga dan alam kita dengan cara mengurangi popok sekali pakai"
Itu motto yang dipakai seorang Indana Zulfa dalam mengampanyekan pemakaian popok kain, baik untuk anak maupun lansia.

Apa sih keunggulannya?
Popok kain modern yang bisa dicuci itu hematnya bisa sampai tahunan, bahkan bisa turun ke anak selanjutnya.
Tanpa bahan kimia,  tanpa pemutih dan tidak menyisakan sampah.

Nah tuuh, silahkan Emak berhitung berapa kebutuhan pemakaian diapers per bulan, sekaligus hitung juga sampah yang dihasilkan popok sekali pakai itu. Bisa dibandingkan dengan pemakaian popok kain yang bisa bertahan tahunan.

Bahan yang nyaman dipakai juga sebagai keunggulan dari produk ini. Popok kain dengan bahan outer Waterproof PUL, inner Fleece, dan insert microfiber (3 layer). Sementara untuk mensped bahan outer dari katun, insert bamboo, dan waterproof jas baby.

"Kalau belum dibuktikan pasti belum yakin kalau clodi itu hemat."
Kata Indana selaku marketer sekaligus pengguna.

Intip koleksi nya yuuk
Fb : Indana ZulfaMz
Ig : Indah_clodimalang
Tlp : 085235671755
Wa : 085785710132

Emak yang hebat adalah Emak yang mampu berhemat, kata Indana menutup penjelasannya.

#friendreview


Jumat, 10 Februari 2017

Review Training Menulis Artikel

Sinergi Dua Srikandi

Siapa yang tak kenal dua wanita hebat ini, yang pertama adalah Indari Mastuti CEO Indscript Creative sebuah perusahaan yang konsen bergerak di bidang pemberdayaan perempuan terutama di bidang bisnis dan menulis, yang seorang lagi Ummi Aleeya traineer sekaligus owner agensi artikel berlabel @JoeraganArtikel.

Kolaborasi keduanya menjadi booster bagi pergerakan penulis wanita. Memunculkan penulis-penulis baru jebolan training yang membawa warna baru pada dunia penulisan. Semangat dua srikandi ini sangat terasa saat membimbing dan mengarahkan peserta sehingga membawa aura positif dalam setiap sesi pertemuan meskipun berlangsung secara online.


Sinergi ini tertuang dalam bentuk pelatihan menulis yang langsung dimentori oleh Ummi Aleeya. Dimana
Inscript Training Centre (ITC) yg berada di bawah bendera Inscript Creative bekerja sama dengan @JoeraganArtikel mengadakan training menulis artikel online yang berfokus pada peningkatan skill peserta dalam membuat artikel pesanan, job review, dan cara berpenghasilan lewat blog.

Langkah demi langkah dijabarkan secara lugas, tanpa banyak teori dan langsung praktek. Komunikasi dua arah dan grup yang terbuka memungkinkan peserta mendapatkan solusi dengan cepat saat menemui kendala dalam praktek.


Tujuan training ini jelas memunculkan potensi diri terbaik, dan memaksimalkan kemampuan yang dimiliki. Karena menjadi wanita produktif, cerdas, kreatif dan mandiri adalah tuntutan jaman. Wanita dengan latar belakang apapun berhak belajar dan mengembangkan diri, jadi buat Anda yang merasa punya passion di bidang kepenulisan bisa mengambil banyak manfaat dari training menulis artikel ini.


Berkomunitas itu menjadi lebih kuat. Disini Anda akan berkumpul dengan teman-teman dengan semangat, dan ketertarikan yang sama sehingga bisa saling menguatkan.

Selain mendapat materi, yang spesial di training menulis artikel ini peserta juga mendapat kesempatan praktek langsung magang mengerjakan artikel pesanan, tidak hanya itu lulusannya juga direkrut menjadi team penulis di emakpintar.asia dan mendapatkan binaan lebih lanjut untuk siap menapaki karir kepenulisan.

Tertarik bergabung dengan mereka? Informasi lengkap langsung menghubungi Ummi Aleeya, traineer dan owner @JoeraganArtikel.


-Susi Hendarti, emak-emak yang masih semangat belajar-

Me Time ala Batman


Me Time ala Batman


Siapa sih Batman?
Batman ya Batman, tokoh yang sengaja saya ambil untuk mewakili gejolak rasa seorang Emak yang memilih tetap terjaga dan menyambut dini hari dengan mata terbuka.
Tulisan ini bukan untuk membantah argumentasi dan penelitian ala dokter, tapi lebih pada pengamatan dan pendapat penulis semata.

Ketika para dokter mengatakan bahwa istirahat dan tidur yang cukup untuk orang dewasa rata-rata 6-8 jam sehari, bisakah para Emak memperoleh kuantitas tidur yang diharapkan?

"Dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat" (QS 78:9)

Rutinitas yang dijalani oleh working mom atau full mom seringkali mengabaikan kuantitas istirahat, utamanya tidur. Pekerjaan kantor, rumah, mengurus suami dan anak-anak yang sangat menyita waktu mengharuskan para emak mempunyai time management yang tepat. Bagaimana mengolah waktu 24 jam menjadi runtutan peristiwa yang menyenangkan, meski tak urung terkadang bad mood menjadi penyebab 'kegagalan' para emak dalam mempertahankan kesabaran.

Kesibukan, tumpukan pekerjaan dan rutinitas menjadi pressure factor yang kadang membuat para emak menjadi rentan depresi (dari tingkat ringan hingga berat). Jangan menyangka depresi itu hanyalah mereka yang berhadapan dengan psikolog saja, depresi ringan bisa jadi hanya berupa keluhan-keluhan kecil yang tidak diperhitungkan, seperti sakit kepala akut, rasa lelah berkepanjangan, mudah marah, mudah berteriak, merasa tak berguna, tak tahu apa yang harus dilakukan, dan lain-lain. Hal ini yang justru tidak disadari oleh para Emak.

Itu sebabnya beredar kampanye pentingnya 'me time' untuk para Emak. Memberi kesempatan mereka untuk mengeksplorasi kelebihan, bakat dan minat di tengah perjuangan mereka menjaga stabilitas rumah tangga.

Me time bisa jadi hanya kegiatan sederhana, tetapi dimata pelakunya mungkin itu adalah semacam suntikan endhorpin yang sanggup mengembalikan energi dan membuat mereka siap menghadapi apapun juga. Me time seseorang bisa jadi hanya sekedar ngopi sambil memandangi bintang, membaca buku, memasak tanpa 'dibantu' tangan-tangan kecil anak, menulis, atau bisa jadi dengan mengkaji kitab, mempelajari ilmu baru, membaca Al Quran, atau apapun kegiatan lain yang kita lakukan spesial untuk diri sendiri.

Banyak yang bisa mempunyai me time di siang atau sore hari, tapi tak sedikit pula yang memilih malam hari sebagai me time mereka, saat semua sudah terlelap, para emak bisa tenggelam menikmati me time mereka.
Mengganggukah?
Bisa ya, bisa tidak.

Tubuh mempunyai hak untuk istirahat, tapi bahkan Rasulullah sendiri lebih suka menghidupkan malam-malam beliau, dan membaginya menjadi beberapa bagian. Sebagian kecil untuk tidur dan sebagian besarnya untuk beribadah.

Rasulullah telah mencontohkan pembagian waktu istirahatnya dengan tidur di awal malam, bangun dan terjaga hingga di sepertiga malam terakhir, tidur lagi sebentar untuk kemudian bangun saat subuh tiba.

Me time di malam hari membawa konsekwensi istirahat kita sedikit banyak akan tersita. Alih-alih hanya mendapat kesenangan atas waktu yang tergadai, alangkah bijak jika kita juga memadukan me time malam untuk tujuan yang lebih besar. Ibadah dan ridhoNya.

Bisa kita lihat juga betapa Allah mengistimewakan malam dengan 'kedatangan'Nya di langit bumi pada sepertiga malam terakhir. Dinukil dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda:
"Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: siapa yang berdoa kepadaKu akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu akan Aku berikan, dan siapa yang memohon ampunan kepadaKu akan Aku ampuni."

Beberapa contoh ulama yang menggunakan waktunya dengan bijak diantaranya:
1. Abul Hasan bin Abi Jaradah (548 H) : Sepanjang hidupnya menulis kitab-kitab penting sebanyak tiga lemari.
2. Abu Bakar Al-Anbari : Setiap pekan membaca sebanyak sepuluh ribu lembar.
3. Syekh Ali At-Thantawi : Membaca 100-200 halaman setiap hari. Kalkulasinya, berarti dengan umurnya yang 70 tahun, beliau sudah membaca 5.040.000 halaman buku. Artikel yang telah dimuat di media massa sebanyak tiga belas ribu halaman. Dan yang hilang lebih dari itu.
4. Ibnu Jarir Ath-Thabari, beliau menulis tafsir Al-Qur’an sebanyak 3000 lembar,menulis kitab Sejarah 3000 lembar.Setiap harinya beliau menulis sebanyak 40 lembar selama 40 tahun.Total karya Ibnu Jarir 358.000 lembar.
5. Ibnu Aqil menulis kitab yang paling spektakuler yaitu Kitab Al-Funun, kitab yang memuat beragam ilmu, adz-Dzahabi mengomentari tentang kitab ini, bahwa didunia ini tidak ada karya tulis yang diciptakan setara dengannya. Menurut Ibnu Rajab,sebagian orang mengatakan bahwa jilidnya mencapai 800 jilid.
6. Al-Baqqilini tidak tidur hingga beliau menulis 35 lembar tulisan.
7. Ibnu Al Jauzi senantiasa menulis dalam seharinya setara 4 buah buku tulis. Dengan waktu yang dimilikinya,beliau mampu menghasilkan 2000 jilid buku. Bekas rautan penanya Ibnul Jauzi dapat digunakan untuk memanasi air yang dipakai untuk memandikan mayat beliau, bahkan masih ada sisanya.
8. Iman An-Nawawi setiap harinya berlajar 12 mata pelajaran, dan memberikan komentar dan catatan tentang pelajarannya tersebut. Umur beliau singkat, wafat pada umur 45 tahun, namun karya beliu sangat banyak dan masih dijadikan sumber rujukan oleh umat muslim saat sekarang ini.

(Daftar ulama diambil dari tulisan Ahmad bin Ismail Khan)


Jadi, semenarik apa me time ala Batman?
Setelah pagi, siang dan sore disibukkan dengan dunia, kerja, dan anak-anak, maka malamnya digunakan sebagai penyaluran passion kita,  dengan tetap mengindahkan sunah dan berburu ridho Allah.

Pada akhirnya me time bukan sekedar cara kita menggali potensi, belajar ilmu, dan berkarya tapi adalah saat kita re-charge dan meng-up grade kemampuan kita sebagai anak, istri, ibu, dan hamba Allah.

Mencoba ber-me time ala Batmam dengan mengadopsi sunah Rasulullaah dan mencontoh para ulama?
Mari siapkan dulu kopinya untuk nanti malam.


-Susi hendarti, full mom, pecinta kopi dan penikmat me time malam-

Minggu, 29 Januari 2017

belajar pada hujan


Hujan rasanya tak pernah peduli dia jatuh di mana, menyapa siapa dan membasahi apa..
Dia senang2 saja membasahi jalanan, wajah2 para pedagang asongan, ataupun orang2 yang sering sengaja iseng bercanda dengan hujan
*seperti saya :)
dia juga tak pernah keberatan menyapa kebun, sawah, bahkan kandang ayam..
Dia tak pernah peduli gerutuan orang2 yang terlupa membawa payung atau jas hujan,
tapi juga tak terlalu ambil pusing dengan rasa syukur para petani dan pengojek payung part time..

Sama hal nya dengan kebaikan,
Tak perlu menunggu orang lain tahu dan melihat keberadaan kita..
Tak perlu menghiraukan balasan apa yg kita dapat, pujian atau justru cemoohan, karena itu TIDAK PENTING...
Jadikan kebaikan sebagai nafas yang tak pernah henti keluar dari kita, jadikan kasih sayang sebagai 'tangan' pertama kita dalam segala hal...

Tetaplah menebar kebaikan dan kasih sayang meski tak ada yang memperhatikan... :)

-susi hendarti-
     15.12.16

Sabtu, 28 Januari 2017

bentangan layar

Bentangan layar

Satu perahu berlayar ke timur,
dan satu lagi ke barat,
padahal digerakkan oleh angin yg sama..

Bentangan layar kita lah yang menentukan kemana arah kita, bukan anginnya!

Dan seperti angin laut itulah alur kehidupan kita, bentangan jiwa kita yang akan menentukan tujuan, bukan celotehan dan hiruk pikuk nya dunia..

Semua dari kita diperjalankan oleh suatu kekuatan yang maha dahsyat, kita berikan yang terbaik dari yang Allah titipkan pada kita...


-susi hendarti-
    03.01.17
      01.02